PENDAPAT ULAMA SEPUTAR HARI RAYA VALENTINEPERHATIKAN !! Ini merupakan pendapat ulama islam. Dan postingan ini saya tujukan buat kaum muslimin, bukan untuk non muslim. Baca baik-baik!Setiap tanggal 14 Februari diseluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia, ada sebuah perayaan yang selalu dirayakan kebanyakan oleh muda-mudi. Valentine's day, begitulah orang-orang menyebutnya. Di hari ini muda-mudi saling bertukar ucapan selamat hari valentine, baik langsung dengan ucapan dari bibir, lewat kartu ucapan, atau dengan tambahan asesoris seperti bunga atau coklat ( wah enak tuh coklat,,,,^_^). Tahukah kalian apa itu hari valentine? Dan bagaimanakah latar belakang diadakanya perayaan ini? Saya yakin banyak dari kalian yang tahu. Tapi kalo kalian belum tahu, silakan kalian tanyain sama mbah google....
Baiklah tanpa panjang lebar saya katakan bahwa kita smua ketahui dari asal-usul valentin bahwa budaya itu berawal dari kebudayaan non muslim. Bagi non muslim itu mungkin tidak bermasalah ( walaupun sebenarnya banyak artikel yang mana non muslim juga mempermasalahkany). Tapi bagaimanakah jika kebudayaan ini di lakukan oleh umat muslim ?? Berikut ini pandangan beberapa ulama seputar hari valentin yang di rayakan oleh umat islam.
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.PERTANYAAN:
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Akhir-akhir ini telah merebak perayaan valentine's day, terutama dikalangan para pelajar putri. Padahal ini merupakan hari raya kaum nasrani. Mereka mengenakan pakaian berwarna merah dan saling bertukar bunga berwarna merah. Kami mohon berkenan Syaikh untuk menerangkan hukum perayaan semacam ini, dan apa saran syaikh untuk kaum muslimin sehubungan dengan masalah-masalah seperti ini. Semoga Allah memelihara dan menjaga Syaikh.JAWABAN:Tidak boleh merayakan valentine's day karena :PERTAMA : Bahwa itu adalah hari raya bid'ah, tidak ada dasarnya dalam syari'at.KEDUA : Bahwa itu akan menimbulkan kecengengan dan kecemburuan.KETIGA : Bahwa itu akan menyebabkan sibuknya hati dengan perkara-perkara bodoh yang bertolak belakang dengan tuntunan para salaf.Karena itu pada hari itu tidak boleh ada simbol-simbol perayaan, baik berupa makanan, minuman, pakaian, saling memberi hadiah, ataupun lainya. Hendaknya setiap muslim merasa mulia dengan agamanya dan tidak merendahkan diri dengan menuruti setiap ajakan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari setiap fitnah, baik yang nyata maupun yang tersembunyi, dan semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan bimbingan dan petunjuknya . (FATWA SYAIKH IBNU AL-UTSAIMIN, 5/11/1420 H)Pendapat Ketua Dewan Syari'ah MUI, KH. Ma'ruf Amin" Kalau dilihat perayaannya, tidak mengeluarkan fatwa secara khusus pun itu sudah haram karena banyak yang pesta-pesta, mabuk-mabukan. Jadi menurut saya perayaan tersebut sudah haram. " Ujar Ketua Dewan Syari'ah MUI,KH Ma'ruf Amin kepada okezone, Rabu(13/2/2008)Ma'ruf Amin menjelaskan, yang haram bukan hari valentinya, tapi perayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat untuk memperingati hari cinta tersebut. " Bukan valentinya, namun cara memperingatinya yang haram karena sudah banyak menyimpang. " Imbuhnya.
" Orang pasti tahu kalau perayaan sudah diluar aturan agama pasti itu haram. Namun untuk menjaganya kita akan lakukan kajian terlebih dahulu. " Tegasnya.Tambahan:Coba renungkan beberapa hadis berikut ini : " Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka. " (HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar). . . Dan valentine's day bukalah ajaran kaum kita (islam). Perhatikan juga yang ini: " Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golongan umatku (umat islam). " (HR. Tirmidzi dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari datuknya).
Coba kita renungkan perkataan seorang sosiolog yang bernama Ibnu Khaldun berikut ini :
" Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian , kendaraan, dan bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk disini adalah mengikuti adat istiadat mereka..." ---- Termasuk yang manakah kita, yang menang atau yang kalah?? Silakan renungkan.
Dan ingatlah Firman ALLAH SWT. dalam Al-Quranul karim : " ORANG-ORANG YAHUDI DAN NASRANI TIDAK AKAN SENANG KEPADA KAMU HINGGA KAMU MENGIKUTI AGAMA MEREKA. KATAKANLAH " SESUNGGUHNYA PETUNJUK ALLAH ITULAH PETUNJUK (YANG BENAR). " DAN SESUNGGUHNYA JIKA KAMU MENGIKUTI KEMAUAN MEREKA SETELAH PENGETAHUAN DATANG KEPADAMU, MAKA ALLAH TIDAK LAGI MENJADI PELINDUNG DAN PENOLONG BAGIMU. " (QS. Al-Baqarah : 120)
Wallahu alam
Sumber :
http://www.indoforum.orghttp://www.majelisrasulullah.orghttp://izkahubb.wordpress.com
[HOME]--
[MENU]